Begini Kesiapsiagaan Balangan Hadapi Karhutla

oleh Humas Polda Kalsel
0 komentar-komentar

Polres Balangan – Kesiapan Pemerintah Kabupaten Balangan dalam menghadapi bencana di tahun 2018 ditandai dengan digelarnya apel gabungan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2018, Rabu (9/5/2018).

Selain apel yang dilaksanakan di halaman taman tugu maritam kompleks perkantoran Pemkab Balangan ini juga digelar simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap oleh tim yang terdiri dari BPBD, Polres Balangan dan TNI.

Apel gabungan diikuti oleh seluruh jajaran terkait seperti BPBD Balangan, Polres, TNI, relawan serta instansi terkait lainnya, bertindak pimpinan Apel, Wakapolres Balangan Kompol Reinaldo, S.Kom, M.AP.

Dalam kesempatan tersebut, Kompol Reinaldo membacakan amanat dari Bupati Balangan yang atensi dengan bahaya bencana Karhutla dengan dampak luas bagi kelangsungan aktivitas masyarakat Balangan khususnya.

“Karhutla juga menjadi perhatian penuh, diperkirakan awal Mei ini sudah masuk kemarau dan potensi terjadinya kebakaran cukup besar,” kutipnya.

Adapun daerah yang rawan terjadi Karhutla ini ada di Batumandi, Lampihong, Tebing Tinggi, Awayan, Juai dan Halong.

“Seluruh potensi kerawanan bencana harus diwaspadai sejak dini dan menajdi perhatian khusus,” ujarnya.

Ditempat terpisah, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan Alive Yoesfah Love mengatakan, khusus di tahun 2018 ini BPBD Balangan beserta instansi terkait baik Polri, TNI, TRC, Tagana serta instansi terkait lainnya mulai memantapkan persiapan menghadapi kemungkinan bencana yang bakal terjadi ditahun ini, salah satunya melalui apel gabungan.

Lebih lanjut disebutkannya, peta potensi kerawanan bencana di tahun ini bisa dibilang masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, seperti bencana banjir, longsor, kebakaran, puting beliung, karhutla, dan kekeringan.

“Tapi ada satu bencana yang di tahun 2018 ini bakal diwaspadai sekali yaitu tanah longsor, diperkirakan cukup tinggi terjadi, karena ada potensi pergerakan tanah saat ini berada di Kecamatan Awayan, Tebing Tinggi dan Halong,” jelasnya.

Lebih lanjut Alive menyampaikan terkait antisipasi terbaru di tahun ini adalah pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan instansi terkait dan relawan.

Jika dulu bergerak secara parsial atau masing-masing turun kelapangan jika terjadi bencana, di tahun ini akan dilakukan secara bersama-sama.

“Kami sudah membentuk Komunitas Relawan Penanggulangan Bencana, melalui ini kami akan memperkuat serta bersinergi menangani kebencanaan,” ungkapnya.

Terkait kesediakan alat penunjang kebencanaan Alive mengakui masih ada yang kurang namun secara bertahap dilengkapi dan juga bekerjasama dengan instansi terkait.

Penulis : Achmad Wardana
Editor   : Drs. Hamsan
Publish : Yudha

Berita Terkait

Tuliskan Komentar