Ditlantas Polda Kalsel Gulirkan Sadar Lalu-lintas Lewat 7 Sapta Pesona

oleh Humas Polda Kalsel
0 komentar-komentar
nina

Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Kalsel Dra Nina Rahmi M.M

 

 

• Masyarakat Harus Sadar akan Tertib Berlalu-Lintas

 

Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Kalsel Dra Nina Rahmi M.M mengatakan, masyarakat harus sadar dan tertib berlalu lintas. Karena masalah lalu lintas bukan hanya tanggung jawab kepolisian semata.

 

“Kita sebagai masyarakat bagaimana mendukung program tertib lalu-lintas agar sukses jangan karena ada rasa takut baru menaati program, tapi harus ada kesadaran dari tiap warga untuk mendukung itu semua,” katanya usai acara Grand Final Lomba PKS, Saka Bhayangkara (Krida Lantas) dan Polisi Cilik Banua di Mapolda Kalsel, Senin (21/9).

 

Menurut Nina, pihaknya selalu berupaya untuk mencegah kecelakaan lalu lintas karena jalan raya atau lalu lintas ini urat nadi kehidupan.

 

“Lalu lintas ini urat nadi kehidupan, artinya segala aktivitas itu dilakukan semuanya di lalu lintas sehingga lalu lintas itu harus aman dan tertib karena kalau tidak akan menjadi kontraproduktif yang akan menimbulkan masalah luas,” kata dia.

 

Atas dasar itu, lanjut perwira yang enerjik dan murah senyum ini, Ditlantas Polda Kalsel akan menggulirkan ‘Sadar Lalu-lintas dan 7 Sapta Pesona”. Jika Pemprov Kalsel sudah ikon Sadar Wisata dengan 7 Sapta Pesona, Polda Kalsel juga mendorong terciptanya sadar berlalu-lintas bagi warga banua. “Sadar Lalu-lintas dengan 7 sapta pesona yakni, bersih, tertib, sejuk, indah, aman, ramah tamah, kenangan,” ungkapnya.
Selain itu, Nina mengatakan, lalu lintas merupakan cermin budaya dan modernitas negara.

“Maksud dari cermin budaya bangsa, perilaku dan tindakan adalah cermin budaya itu, orang pakai helm karena takut ada polisi bukan dari kesadaran dirinya sendiri, seharusnya itu datang dari kesadaran diri sendiri agar menaati aturan yang ada,” ujar dia.

 

Cermin modernitas, lanjutnya, adalah lalu lintas itu harus ditangani secara terpadu karena dengan membangun budaya tertib lalu lintas dapat kualitas hidup masyarakat.

 

“Penanganan lalu lintas tidak parsial tetapi integrated. Karena itu, untuk keterpaduan harus ada wadah untuk membangun suatu sistem,” katanya.
Karena itu pihaknya akan bekerja sama dengan pihak terkait artinya polisi tidak bisa bekerja dengan sendiri. “Karena menegakkan hukum adalah merupakan tugas kami. Untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas ada infrastrukurnya, ada edukasinya, dan ada penegakan hukum,” kata dia.

 

tribratanews

Berita Terkait

Tuliskan Komentar