
Direktur Krimum Polda Kalsel Kombes Pol Yustan Alpiani mendampingi Kakanwil Kumham Kalsel Harun menunjukkan foto tersangka pelarian Habib Muchdar. (aris)

Muchdar Assegaf bin Hasan Assegaf (60), (tengah) pakai kopiah narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Teluk Dalam Banjarmasin yang kabur beberapa waktu lalu berhasil ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kalsel. (aris)
Muchdar Assegaf bin Hasan Assegaf (60), narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Teluk Dalam Banjarmasin yang kabur beberapa waktu lalu berhasil ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kalsel. Direktur Krimum Polda Kalsel Kombes Pol Yustan Alpiani mengatakan pihaknya menangkap napi yang lebih dikenal dengan nama Habib Muchdar itu pada Kamis (13/11/2015) lalu.
“Kami tangkap di Tanjung Pinang atas bantuan Polsek Tanjung Pinang Timur Polda Kepulauan Riau,” kata dia Senin (16/11/2015).
Habib Muchdar langsung sendiri diserahkan kepada pihak Lapas Teluk Dalam. Tampak pihak Kepala Lapas Teluk Dalam Banjarmasin Edi Teguh Wibowo dan jajarannya datang ke Polda Kalsel. Sebagai infirmasi, Habib Muchdar itu kabur dari Lapas Teluk Dalam menjelang diberinya remisi bagi narapidana di Kalsel, Jumat (15/8/2015) silam. Habib Muchdar merupakan napi baru pindahan dari Rutan Salemba, Jakarta. Dia teribat kasus pembunuhan tahun 1999 silam. Atas permintaan keluarga, Habib Muchdar dipindah ke Lapas Teluk Dalam. Habib Muchdar baru menjalani dua tahun lebih masa hukuman.
Kronologis pelarian Habib Muchdar bin Hasan Assegas sejak satu satu bulan dibantu 4 orang temannya dengan masing masing tahanan atas nama Rusdi (tamping) berperan membuat kunci duplikat, dibantu tahanan atas nama Kastolani (tamping), untuk mengambil kunci asli kemudian kunci asli tersebut diserahkan ke bekas tahanan atas nama Gabin dan langsung dibawa ke tukang kunci, untuk dibuatkan duplikatnya. Lalu pada hari dan jam yang sudah ditentukan jam 03.00 WITA.
Dimana semua pintu akses keluar sudah dibuka oleh tahanan atas nama Rusdi (tamping) dan tahanan kemudian menggunakan motor mengantar napi Muchdar Assegaf ke Jalan A Yani km 7 disitu Bambang menyiapkan motor pengganti yang kemudian dipakai untuk melarikan diri ke Samarinda.
Muchdar dari Lapas Banjarmasin menggunakan motor ke Samarinda, dari Samarinda naik kapal laut ke Palu untuk menjenguk anaknya. Kemudian dari Palu naik kapal laut ke Surabaya kemudian ke Jombang lalu ke Magetan lalu ke Solo . Dari kota Solo, Muchdar menggunakan pesawat terbang ke Palembang, lalu dari Palembang menggunakan pesawat terbang kembali ke Solo. Dari solo menggunakan pesawat ke Batam, dari Batam naik kapal ferry penyeberangan ke Tanjung Pinang kemudian ditangkap.
bp/rel/tribratanews