Polres Balangan Sikapi Tersebarnya Berita Hoax di Ponpes Nurul Muhibbin dengan Sigap

oleh Humas Polda Kalsel
0 komentar-komentar

Polres Balangan – Beredarnya isu ancaman bagi ulama Ponpes Nurul Muhibbin kecamatan Halong di media sosial, Kapolsek Halong AKP Toto Herryanto bertindak cepat menangkal berita yang sudah viral tersebut.

AKP Toto Herryanto membenarkan adanya informasi dari medsos memang terjadi di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin, Halong. Namun, apa yang tertulis dalam postingan salah seorang warga di medsos itu tidaklah semuanya benar.

“Setelah kami lakukan pertemuan dengan para pengurus Ponpes, unsur Muspika Kecamatan Halong dan para santri, telah didapat informasi yang bernar bahwa beberapa kejadian yang terjadi di ponpes merupakan ujung dari tingkat kewaspadaan para santri terhadap isu yang sebelumnya beredar dari Pulau Jawa,” jelas Toto Herryanto.

Memang, tambah Toto Herryanto, para santri di Posnpes Nurul Muhibbin menanggapi serius informasi yang beredar di medsos, bahwa ada tindak kejahatan yang dilakukan sekelompok orang mesterius kepada para pemuka agama atau pun pimpinan ponpes.

“Karena adanya isu tersebut, para santri pun meningkatkan penjagaan dan pengawasan terhadap orang-orang yang berada maupun melintas di sekitar Ponpes Nurul Muhibbin itu,” terangnya.

Bahkan, lanjutnya, untuk memastikan keamanan di area ponpes, setiap hari bahkan dalam hitungan jam anggotanya selalu ada yang berpatroli mengecek keamanan di beberapa tempat yang mereka lalui.

Kepada para santri dan pengurus ponpes, Kapolsek menyarankan agar segera melaporkan ke pihak kepolisian jika mendapati hal-hal atau pun gelagat mencurigakan.

Kejadian tersebut juga dibenarkan oleh ustaz Muhammad Gafuri, salah satu ustadz senior di Ponpes Nurul Muhibbin.

Muhammad Gafuri menjelaskan, informasi yang beredar di medsos itu tidaklah semuanya benar. Namun, ia juga tak menampik ada beberapa orang tak dikenal yang datang dan menanyakan siapa pengurus serta keadaan Ponpes Nurul Muhibbin kepada salah seorang santri.

Meski isu tak enak itu berhembus kencang di medsos, namun Muhammad Gafuri tidak bisa meyakini kejadian tersebut terkait dugaan adanya salah satu organisasi atau sekelompok orang di Indonesia yang tidak mengakui agama. “Kejadiannya memang benar, namun kami tidak bisa memastikan orang tersebut dari organisasi apa dan berniat apa,” bebernya.

Rupanya, gembar-gembor isu adanya sekelompok orang misterius yang diduga ingin mencelakai ustadz dan Ponpes itu bermula dari tulisan pesan Muhammad Gafuri di grup Whats App internal ponpes yang menyerukan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Tanpa sepengetahuannya, ternyata pesan tersebut diposting dan beredar di medsos. “Saya minta maaf, kalau pesan di WA itu membuat sebagian kalangan salah tanggap hingga membuat geger warga dan netizen,” ungkapnya.

Terpisah, Camat Halong Apriansyah berpesan kepada pihak Ponpes dan masyarakat Halong agar lebih bijak dalam menggunakan medsos, dan jangan menelan mentah-mentah info yang didapat namun belum pasti kebenarannya atau hoax. Apalagi sampai menyebarluaskan informasi itu ke media lain yang menimbulkan keresahan dan ketakutan.

“Halong ini daerah yang kaya, kaya akan sukunya, kaya akan agama, budaya, bahasa, dan adatnya. Jadi kita harus sama-sama menjaga kekayaan itu dengan baik, jangan menyebarluaskan informasi yang dapat memecahbelah kerukunan kita di sini,” tegas Apriansyah.

Penulis : Achmad Wardana
Editor   : Drs. Hamsan
Publish : Yudha

Berita Terkait

Tuliskan Komentar