Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo didampingi sejumlah Menteri dan Gubernur Kalimantan Selatan, melakukan penanaman pohon dikawasan TPA Regional Banjarbakula Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru, Jumat (7/2/2020).
Dalam penanaman itu hadir Ketua DPRD Kalsel, Pangdam VI Mulawarman, Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Yazid Fanani, M.Si, Walikota Banjarbaru, Bupati Banjar dan para tamu undangan lainnya.
Presiden Jokowi menanam pohon Meranti yang kini keberadaanya telah langka. Pohon jenis ini, bisa tumbuh hingga 300 tahun.
Sebelumnya Presiden juga meresmikan TPA Regional Banjarbakula yang berada di Gunung Kupang Banjarbaru.
Presiden pun memuji Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Banjarbakula, sebagai satu-satunya provinsi yang melayani beberepa Kabupaten/Kota.
“TPA seperti ini ada di beberapa Provinsi, seperti di Kaltim hanya untuk melayani Balikpapan, namun di TPA Regional Banjarbakula ini melayani 2 Kota dan 3 Kabupaten,” ucapnya.
Disampaikan Presiden Jokowi, sampah akan terus bertambah sesuai dengan pertumbuhan penduduk Indonesia, untuk itu TPA seperti sangat diperlukan.
“Saya tau bahwa pengelolaan sampah itu tidak mudah mengatur satu saja sudah sulit apalagi melebihi satu kota,” ucapnya.
Menurut Presiden, TPA Banjarbakula dapat menampung 790 ton sampah per hari yang berasal dari lima Kabupaten/Kota, yakni Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Batola
Pembangunan TPA ini telah dilaksanakan sejak 12 Mei 2017 hingga 30 November 2018 dengan anggaran Rp 149 miliar dalam kontrak tahun jamak 2017-2018.
TPA ini dilengkapi empat sel landfill dengan luas total 8 hektar, unit pengolahan lindi, bangunan cuci kendaraan, jembatan timbang, kantor dan pos jaga. Masa manfaat setiap sel TPA diharapkan bida digunakan selama 8 tahun.
Penggunaan sistem sanitary landfill dilakukan untuk membuat kawasan di sekitar tidak tercemar dan bau dari timbunan sampah.
Total sampah itu dihasilkan oleh kurang lebih 475.000 jiwa di lima kabupaten/kota, kawasan metropolitan Banjarbakula.
Meskipun TPA yang sudah bagus sudah ada namun Presiden meminta untuk melatih masyarakat untuk mandiri sehingga dapat untuk memilah sampah untuk di daur ulang.
Presiden juga mendorong untuk menerapkan teknologi pengolahan sampah agar memiliki nilai tambahnya seperti untuk pembangkit listrik dan energi yang lainya sehingga sampah tidak lagi menjadi masalah.
Penulis : Achmad Wardana
Editor : Drs. Hamsan
Publish : Bripka Yudha Krisyanto