Lestarikan Puter Pelung, Kabid TIK Polda Kalsel Pimpin P4SI Pecahkan Rekor MURI

oleh Humas Polda Kalsel
0 komentar-komentar

Perkumpulan Penggemar dan Pelestari Puter Seluruh Indonesia (P4SI) mengajukan kepada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk melakukan pencatatan rekor MURI yakni Lomba Puter Pelung Secara Serempak di Kota Terbanyak yang diselenggarakan oleh P4SI, pada hari Minggu 8 Maret 2020 besok.

Kegiatan ini dalam upaya melestarian lingkungan hidup dengan melaksanakan pelestarian satwa Burung Puter Pelung serta menanamkan rasa cinta terhadap seni suara alam Burung Puter yang merupakan hasil penyilangan peternak-peternak Indonesia yang berasal dari puter Jawa, Bali, NTB. Memiliki suara ciri khas Slendro, Pelog, Nyendaren, dan Slendro Pelog sebagai salah satu budaya bangsa Negara Republik Indonesia.

Daerah-daerah yang akan mengadakan lomba pute Lomba Puter Pelung besok hari secara serentak terdiri dari P4SI Pamekasan, P4SI Daerah Istimewa Yogyakarta, P4SI Nganjuk, P4SI Madiun, P4SI Gresik, P4SI Mojokerto, P4SI Sidoarjo, P4SI NTB, P4SI Bali, P4SI Solo, P4SI Semarang, P4SI Blitar, dan P4SI Bangkalan.

Kepala Bidang Teknologi dan Informasi (Kabid TIK) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) Kombes Pol Widiatmoko, SH., SIK., MH., selaku Ketua Umum Perkumpulan Penggemar dan Pelestari Puter Seluruh Indonesia (P4SI) menyatakan bahwa P4SI bersemangat dalam menggalakkan Burung Puter Pelung serta berharap sebagai endemik dan ikon Indonesia selain Derkuku dan Perkutut yang sudah diklaim oleh Negara lain.

“Kita harus berbangga hati anak bangsa Indonesia berhasil membreeding Burung Puter menjadi Puter Pelung. Apa yang sudah dilakukan oleh pendahulu dan sesepuh Kita akan dilanjutkan oleh P4SI untuk terus mengembangkan Puter Pelung di seluruh Indonesia bahkan sampai pasar Asia. Kita pun harus selalu semangat dalam mengembangkan Puter Pelung yang bersuara melung dan merdu. Sebentar lagi akan tercatat oleh senjarah dengan melakukan lomba secara serentak supaya dunia tahu bahwa orang Indonesia bisa dan berhasil dalam breedingnya dan telah menghasilkan  Puter Pelung,” ucap Kombes Pol Widiatmoko, SH., SIK., MH. dengan semangat.

Beberapa tokoh anggungan sangat antusias menyambut adanya pencatatan rekor MURI. Mereka sangat berharap acara itu dapat terlaksana dengan baik, sehingga dunia anggungan Indonesia dapat lebih dilihat oleh dunia Internasional. “Terima kasih dan salut buat Pak Ketum P4SI Kombes Pol Widiatmoko, SH., SIK., MH., Saya pribadi selama bertahun-tahun di dunia anggungan baru dan akan merasakan yang sebentar lagi mendapatkan serifikat MURI,” puji Kuncoro selaku Ketua 3 P4SI Pusat.

“Saya telah bertahun-tahuan mengenalkan dan mempertahankan burung anggungan untuk tetap lestari dan eksis menjadi bagian dari warisan adi luhung nenek moyang Kita. Saya bangga dan salut atas perjuangan beliau yang luar biasa, sampai terharu,” lanjutnya mengungkapan rasa bangganya.

“Setuju dengan Pak Kuncoro, salut kagem Pak Ketum, Saya selama ini merasa malu dengan beliau” Prashadi FLA BF mengamini pernyataan Kuncoro.

“Saya main burung selama 35 tahun, Saya belum pernah menemukan komunitas sedahsyat Puter Pelung, dan bias sampai tercatat di MURI loh, ini benar-benar hebat banget banget banget,” Alay Altis, seorang pemain anggungan.

Anang Djauhari seorang pemerhati dunia anggungan ikut menambahi “Tiada kata yang bisa terucap, hanya rangkaian kalimat yang bisa Saya sampaikan sebagai bentuk kontribusi yang tak lain dan tak bukan hanya sebatas nyengkuyung serta bersemboyan sebagai berikut, Satunya kata, Satunya perbuatan, dan Satunya komando dari Ketum P4SI Pusat beserta segenap jajaran yang ujung-ujungnya demi eksistensi P4SI”.

Acara pencatatan ini akan dipusatkan di Gantangan Gajah Mada Jl. Majapahi No. 771, samping Transmart, Penggaron, Semarang. Segala keperluan untuk pencatatan itu kini sedang dipersiapkan dengan matang, sehingga semua kegiatan di daerah-daerah yang melaksanakan lomba dapat terverifikasi dengan baik oleh pihak MURI. Utusan dari MURI beserta Ketum P4SI akan memantau jalannya lomba di daerah-daerah. Semoga dunia anggungan khususnya burung puter dapat semakin semarak lagi seperti perkutut yang lebih dulu eksis.

Berita Terkait

Tuliskan Komentar