Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) dibawah kepemimpinan Kapolda Kalsel Brigjen Pol Drs. Rachmat Mulyana mendapatkan penghargaan Rekor MURI dan Rekor Dunia.
Pendiri MURI Jaya Suprana diwakili Wakil Direktur MURI Osmar Semesta Susilo, M.B.I. memberikan langsung penghargaan itu kepada Kapolda Kalsel Brigjen Pol Drs. Rachmat Mulyana di Siring Sungai Martapura tepatnya di Menara Pandang Jalan Pierre Tendean, Minggu (1/7/2107).
Kapolda Kalsel Brigjen Pol Drs. Rachmat Mulyana memperoleh penghargaan dari MURI itu karena mampu mengumpulkan jukung (perahu) sebanyak 320 buah untuk tercatat sebagai Rekor MURI dan Rekor Dunia Jukung Terbanyak.
“Rekor yang diperoleh Polda Kalsel ini bukan hanya rekor Indonesia namun juga rekor dunia karena sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini, maka daripada itu, ini apresiasi kami kepada Polda Kalsel yang berhasil melaksanakannya,” terang Wakil Direktur MURI Osmar Semesta Susilo, M.B.I.
Menurutnya, rekor yang diciptakan dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-72 ini begitu spesial karena tercacat sebagai Rekor Muri dan Rekor Dunia, terlebih yang melaksanakanya adalah Polri dalam hal ini Polda Kalsel. “Kami rasa tidak mudah bisa mengumpulkan perahu beserta pengayuh ibu-ibu pedagang dari Pasar Terapung sebanyak ini, bahkan bisa menampilkan atraksi berbagai bentuk yang unik,” jelasnya.
Tak hanya soal pemecahan rekor, hal positif yang didapat dari kegiatan kali ini adalah kepedulian Kapolda Kalsel Brigjen Pol Drs. Rachmat Mulyana yang mengangkat budaya khas Banjar untuk bisa muncul menjadi sebuah rekor. “Tentu hal ini menjadi nilai plus tersendiri dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut. Disamping tugas pokoknya memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, Polda Kalsel juga begitu peduli terhadap masyarakat pinggiran dari pesisir sungai yang sehari-harinya berdagang buah dan sayur menggunakan perahu atau dalam Bahasa Banjar disebut jukung,” tandas Wakil Direktur MURI Osmar Semesta Susilo, M.B.I.
Kapolda Kalsel Brigjen Pol Drs. Rachmat Mulyana saat melepas ratusan jukung mengutarakan bahwa Pasar Terapung adalah budaya leluhur masyarakat suku Banjar yang sangat unik dan patut dilestarikan.
Apalagi jukung-jukung yang memenuhi sungai di setiap momen Pasar Terapung menjadi obyek wisata andalan untuk daya tarik wisatawan datang ke Banjarmasin. “Jadi sudah selayaknya Pasar Terapung terus dilestarikan dan saya minta jajaran Ditpolairud Polda Kalsel bisa melakukan pembinaan secara terus menerus sebagai Bhakti Polri untuk Binmas Perairan,” ucap Kapolda Kalsel.
Selain itu kegiatan di Hari Bhayangkara ke-72 kali ini juga sebagai momentum silaturahmi antara POLRI, TNI, dan seluruh elemen masyarakat Kalimantan Selatan.
Lebih lanjut, Jenderal bintang satu ini mengatakan alasan untuk mencatat Rekor MURI dan Rekor Dunia sebagai Jukung Terbanyak karena Pasar Terapung merupakan Khas Banjarmasin dan Kalimantan Selatan. Kapolda Kalsel berdalih Pasar Terapung menjadi ikon salah satu televisi swasta. “Sebenarnya banyak Pasar Terapung, tapi di Kalimantan Selatan lah yang terbanyak,” ujar Kapolda Kalsel disela-sela sambutan.
Apresiasi dari Dunia MURI juga diterima Direktur Polisi Perairan dan Udara Polda Kalsel Kombes Pol Gatot Wahyudi yang menjadi pelaksana parade jukung sebanyak 320 buah tersebut. Seraya menyusuri Sungai Martapura di pusat Kota Banjarmasin, sekitar 320 jukung tersebut mengenakan kain berwarna merah dan putih untuk melakukan atraksi membentuk huruf 72 tahun sebagai Hari Ulang Tahun Bhayangkara.
Penulis : Achmad Wardana
Editor : Drs. Hamsan
Publish : Brigadir Yudha Krisyanto