Selain Anak, Polwan Satgas RI dan Bhayangkari Indonesia Juga Berikan Trauma Healing Pada Orang Dewasa

oleh Humas Polda Kalsel
0 komentar

Kebutuhan trauma healing terhadap pengungsi gempa Lombok terus dilakukan oleh Tim Psikologi, Polwan dan Bhayangkari Daerah Kalsel yang tergabung dalam Tim Trauma Healing Polwan Satgas RI dan Bhayangkari Indonesia. Selain ditujukan untuk anak-anak, trauma healing juga diberikan kepada orang dewasa.

Hal itu terlihat saat tim kemanusiaan ini melaksanakan trauma healing kepada anak anak beserta orang tua, di Desa Duyu Kecamatan Tatanga/Palu Barat, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (11/10/2018).

Kegiatan yang langsung bersinergi dengan personel TNI dari Kesatuan Kostrad Kota Makassar tersebut diawali dengan Do’a Bersama dilanjutkan dengan Permainan, Menyanyi Bersama, Berbagi Cerita dan Makanan Ringan.

Kepada orang tua, tim pertama kali memberikan trauma healing agar ke depannya saat terjadi gempa susulan, mereka akan mengamankan anak anaknya dengan cara yang tidak mengganggu psikologis anak.

Hal ini penting sebagai upaya trauma healing kepada orang tua sebelum dilakukan pada anak, karena setiap tindakan orang tua akan membekas pada anak dan akan berefek di kemudian hari.

Menurut Kabag Psikologi Ro SDM Polda Kalsel AKBP Novian Susilo, S.Psi., MM yang juga selaku Pimpinan Tim Trauma Healing Polda Kalsel mengungkapkan, trauma healing sangatlah penting karena masih banyak korban bencana alam mengalami trauma dan ketakutan yang berlebih ketika mendengar suara-suara yang menyerupai gaung, getaran, atau semacamnya.

Selain ditujukan untuk anak-anak, tim juga melakukan pendampingan trauma healing kepada orang dewasa.

“Orang dewasa juga mengalami trauma karena gempa, stres karena rumah hancur, pekerjaan hilang atau belum bisa bekerja, tidur di tenda darurat dan masih banyak faktor lain. Oleh karena itu orang dewasa juga perlu mendapatkan trauma healing,” kata Kabag Psikologi Ro SDM Polda Kalsel.

Adapun beberapa metode pelayanan trauma healing yang dilakukan tim yaitu, menggambar, permainan, pendampingan personal hingga aktivitas meronce untuk orang dewasa dan anak-anak tingkat SLTP-SLTA.

“Salah satu cara yang kita lakukan adalah kita mengajak anak-anak bercerita tentang kesibukan atau keseharian mereka. Dengan begitu, kenangan bencana yang mereka alami bisa berkurang,” kata Kabag Psikologi Ro SDM Polda Kalsel.

Kabag Psikologi Ro SDM Polda Kalsel AKBP Novian Susilo, S.Psi., MM juga mengatakan, tujuan utama trauma healing yang diberikan kepada anak-anak adalah agar mereka mampu melupakan kejadian yang terjadi pada masa lampau. Selain itu, juga membuat mereka siap apabila kembali terjadi bencana.

 

Penulis : Achmad Wardana

Editor   : Drs. Hamsan

Publish : Brigadir Yudha Krisyanto

Berita Terkait

Tuliskan Komentar