Musim kemarau telah tiba. Perpindahan musim hujan ke panas terjadi dengan ditandai berkurangnya intensitas hujan dalam sebulan terakhir ini.
Pada musim kemarau selain menimbulkan dampak kekeringan, krisis air. Tapi tidak kalah penting penyebab ditimbulkan dari dampak kemarau yaitu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Bahkan, penyebab karhutla dalam kurun berapa tahun terakhir menjadi isu nasional, oleh karena asap yang menimbulkan dampak spesifik baik kesehatan dan kabut asap.
Menyusul hal itu, karhutla kini menjadi perhatian serius semua pihak. Tidak kecuali jajaran Kepolisian Resort (Polres) Kotabaru.
Menaiki Menara Pantau Inhutani, Kapolres Kota Baru AKBP Suhasto,S.Ik.,MH., turun langsung memantau daerah-daerah di wilayah hukum Polres Kotabaru yang rawan akan titik Api, Minggu (10/9/2017).
Selain Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto,S.Ik.,MH., turut mendampingi Manager Inhutani II Pak Benard dan Manager Inhutani Mekarpura Pak Purwanto.
Kebakaran Hutan memang sering kali terjadi di Kalimantan Selatan khususnya wilayah Kabupaten Kotabaru karena wilayahnya yang terdiri hampir 80 % Hutan dan Perkebunan.
Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto,S.Ik.,MH., mengatakan “saya selaku pimpinan di Polres Kotabaru dan sekaligus Kepala pengendali Satgas Karhutla di Kabupaten Kotabaru tidak mau hanya diam saja dan menyerahkan sepenuhnya kepada bawahan, saya juga harus turun tangan untuk memantau supaya saya bisa mengambil keputusan kedepannya,” ucap Kapolres Kotabaru dengan tegas.
Penulis : Achmad Wardana – Humas Polres Kotabaru
Editor : Drs. Hamsan
Publish : Brigadir Yudha Krisyanto